Info Sekitar Tempat Wisata Indonesia

8/28/2016

Wisata Pantai Terkenal dikota Sukabumi

Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesia - Sukabumi merupakan daerah yang cukup kaya akan keragaman budaya dan obyek wisata nya. Dengan suasana alam yang sejuk dikarenakan kota Sukabumi di kelilingi oleh bukit - bukit dan keasrian alam yang masih terjaga merupakan daya tarik utama kota Sukabumi ini, selain itu kota Sukabumi juga memiliki banyak wisata pantai selain wisata alam. Keindahan alam Sukabumi juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah setempat, walau belum semaksimal kota besar lainnya tapi pembangunan infrastruktur untuk mendukung perkembangan wisata di kota ini terus di tingkatkan. Guna memberikan nuansa kenyamanan bagi para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang mertandang ke kota Sukabumi ini.

Dengan tidak panjang lebar saya coba untuk memberikan sedikit kilasan  untuk Info Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi ini, dan berikut ini kilasan nya,
Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesia terbaru di tahun 2016
Pantai Cimaja
Pantai Cimaja
Pantai merupakan tempat liburan favorit semua orang, karena di sana anda dapat bermain air ataupun sekedar menikmati indahnya pemandangan pantai diselimuti dengan angin yang sejuk. Namun rupanya pantai Cimaja tak hanya mampu menghadirkan hal itu saja, di pantai ini anda dapat melakukan olah raga surfing dengan nyaman karena ketinggian ombaknya bisa mencapai 4 meter, fantastis.
Pantai yang masih termasuk pada pantai Pelabuhan Ratu ini tidak jauh dari Ibu kota Jakarta sehingga anda bisa mencapainya dalam waktu yang tidak terlalu lama, oleh sebab itulah mengapa pantai ini begitu banyak pengunjungnya apalagi di hari libur, untuk itu anda bisa berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet.
Pantai Cimaja rupanya telah banyak mengundang minat para peselancar dunia, hal ini terbukti karena di pantai ini sering diadakan kompetisi surfing tingkat nasional dan internasional, very amazing. Sebagai wisatawan domestik hukumnya wajib mengunjungi Pantai Cimaja saat berkunjung ke Sukabumi.
Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesia terbaru di tahun 2016
Pantai Cikembang
Pantai Cikembang
Wisata selanjutnya adalah wisata pantai cikembang yang berlokasi di Cisolok kabupaten sukabumi. pantai ini tergolong pantai yang masih jarang di kunjungi dan masih alami.
Dilihat dari kondisi jalan menuju pantai ini yang masih berbatuan dan pada awal nya pantai ini masih sepi yang membuat pantai ini menarik untuk di jelajahi namun sekarang pantai ini sudah mulai ramai di kunjungi, selain keasrian pantai nya keindahan nya pun mengundang para wisatawan untuk bertandang ke tempat ini.

Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesia terbaru di tahun 2016
Pantai Citeupus
Pantai Citepus
Objek wisata di kabupaten sukabumi selanjutnya adalah Pantai Cipetus yang berlokasi di daerah pelabuhan ratu sukabumi.
Untuk masuk ke kawasan pantai citepus ini dikenakan tiket masuk, dan pada saat itu hanya sebesar 15.000 rupiah untuk hari biasa dan 20.000 rupiah untuk weekend ataupun hari libur.
Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesia terbaru di tahun 2016
Pantai Cibanban
Pantai Cibangban
Objek wisata yang ada di Sukabumi ini terletak tak jauh dari Pelabuhan Ratu, yakni 10 KM. Kebersihan di pantai  ini cukup terjaga dengan baik dan ombaknya pun lebih tenang sehingga dapat digunakan untuk berenang. Apabila Anda berniat untuk berlibur ke pantai ini, maka ambilah jalan menuju Cisolok. Sekitar 1 jam akan Anda habiskan untuk perjalanan dari Pelabuhan Ratu menuju pantai Cibangbang. Bagi Anda yang ingin menginap untuk menikmati pemandangan di tempat ini lebih lama, maka terdapat beberapa penginapan berupa cottage dan hotel di sekitar pantai.
Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesia terbaru di tahun 2016
Pantai Ujung Genteng
Pantai Ujung Genteng
Pantai ini memiliki nama yang sangat unik sehingga menarik perhatian para wisatawan untuk mendatanginya. Di lokasi Pantai ini terdapat penangkaran penyu di pantai. Lokasi pantai ini terhitung cukup jauh sesuai namanya Ujung yang berada di ujung selatan kota Sukabumi. Namun, kelelahan dalam perjalanan akan terbayar oleh pemandangan alam yang sangat harmonis dari pantai dan pemandangan sekitar dengan ombak bergulung-gulung. Selancar dan memancing dapat Anda lakukan di sini.
Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesia terbaru di tahun 2016
Pantai Cipanarikan


Pantai Cipanarikan
Pantai cipanarikan merupakan pantai yang berlokasi di Ujung Genteng Sukabumi. Pantai ini mempunyai ciri khas dengan garis pantai dan mempunyai pasir pantai yang luas.
Pantai ini juga mempunyai pasir berwarna putih seperti deretan pantai di gunung kidul yogyakarta. Memberikan nuansa yang dalam berwisata  di kawasan pantai Cipanarikan ini.




Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesia terbaru di tahun 2016
Pantai Amanda Ratu
Pantai Amanda Ratu
Pantai Amanda Ratu Berlokasi di jalan Raya Ujung Genteng, Desa Purwasedar, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat.
Di pantai ini juga terdapat beberapa vila yang bisa anda sewa apabila anda ingin bermalam dan menikmati sunset di pantai amanda ratu ini.

Demikian Kilasan dari Tempat Wisata Pantai Terkenal di Sukabumi Jawa Barat Indonesi, semoga dapat menabah wawasan info wisata kita dalam mengenal wisata negeri sendiri. dan mohon maaf atas kekurangan nya .
Share:

8/24/2016

Daftar Film Yang Wajib Di Tunggu di Tahun 2016

Bagi para pecinta film Tanah Air, pada kesempatan ini kami coba berikan info info sekitar film terbaru yang akan dan akan tayan di bulan bulan kedepan dalam mengisi kekayaan hasanah perfilman tanah air.dan dengan tidak panjang lebar maka inilahInfo Daftar Film Yang Wajib Di Tunggu Penayangan nya di Tahun 2016 ini, sebagai berikut:

Athirah (2016)

Daftar Film Yang Wajib Di Tunggu di Tahun 2016
Athirah
Sinopsis - Kehidupan  Athirah  goyah  ketika  suaminya  mengawini perempuan lain. Dalam  lingkup  budaya yang memungkinkan ini terjadi dan tanpa ruang bagi perempuan untuk bisa menolak, Athirah bergulat melawan perasaannya demi mempertahankan keutuhan keluarganya.  Sementara itu, anak laki laki tertuanya, Ucu (Yusuf Kalla), tidak tahu pada  siapa  ia  harus  berpihak.  Ibunya  adalah  orang  yang dicintainya, penuh kesabaran dan kebaikan…
Status Belum beredar
ProduserMira Lesmana
SutradaraRiri Riza
Penulis
PemeranCut MiniChristoffer Nelwan
Tanggal edar 


Will You Marry Me (2016)

Daftar Film Yang Wajib Di Tunggu di Tahun 2016
Will You Marry Me
Sinopsis -  Jenny Rose (Felicya Angellista) adalah penyanyi di sebuah kafe kecil di Bandung bersama rekannya Mike, (Mike Mohede). Suatu malam Mike memperkenalkan Rose dengan Rama (Ferly Putra), sahabat masa kecilnya. Terjalinlah hubungan erat antara Rose dan Rama. Masalah muncul ketika Stefanie (Whulandary Herman), mantan kekasih Rama, hadir. Semenjak kepindahan Rama ke Bandung, Stefanie diam-diam mencari tahu keberadaan…
Status Belum beredar
ProduserPrashanti AndriniDedy Mercy
SutradaraDedy Mercy
Penulis
PemeranFerly PutraFelicya AngellistaWhulandary Herman
Tanggal edar 

8 Hari Menaklukan Cowok (2016)

Daftar Film Yang Wajib Di Tunggu di Tahun 2016
8 Hari Menaklukan Cowok
Gilang (Rangga Azof) adalah pria yang dikagumi kaum hawa. Tetapi, ada satu cewek yang tidak menghiraukannya yaitu Reta (Angelica Simperler). Reta bersahabat dengan Firza (Fita Anggriani) dan pacarnya Dirly (Marcell Darwin), serta Lala (Regina Rengganis). Suatu ketika, Firza menantang Reta untuk mendapatkan Gilang selama delapan hari. Dengan sejumlah proses panjang akhirnya mereka pun resmi jadian dan…
Share:

UANG PANA'I=MAHA('L)R

UANG PANA'I=MAHA('L)R  -  Film garapan Sutradara Halim Gani Safia, Asril Sani yang bercerita tentang Uang yang di berikan sebelum menikah dalam suku Bugis Makasar yang di sebut dengan Uang Pana'i atau Uang Mahar. Dalam Film ini akan di kisahkan tentang perjuangan seorang laki yang berniat untuk meminang seorang wanita suku bugis Makasar yang di berikan syarat untuk menyanggupi sejumlah Uang Pina'i atau Uang Mahar.


Uang Pinai info film indonesia terbaru tahun 2016,
UANG PINA'I
Alur Cerita di dasari oleh Anca (Ikram Noer), pemuda Bugis Makassar, yang baru saja kembali dari perantauan. Yang dimana tanpa sengaja ia dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya Risna (Nur Fadillah). Benih-benih cinta akhirnya muncul kembali. Tidak ingin kehilangan Risna untuk kedua kalinya, Anca pun berniat untuk mempersunting Kekasih nya itu.


Namun niat Anca terbendung oleh syarat pernikahan secara adat, Dimana Pernikahan bisa berlangsung dengan syarat harus dapat memberikan Uang Pana'i atau Uang Mahar dalam jumlah yang cukup fantastis. Perjuangan Anca pun dimulai. Dengan dibantu kedua sahabatnya Tumming dan Abu, yang sering memberi ide kocak dan absurd.
Di tengah perjuangan Anca mengumpulkan Uang Panai, hadir Farhan (Cahya Ary Nagara), sahabat Risna yang baru pulang dari luar negeri. Ayah Farhan yang juga sahabat Ayah Risna, berniat menjodohkan Farhan dan Risna. Anca tertekan. Dia memerlukan waktu untuk mengumpulkan Uang Panai'. Risna khawatir Anca akan meninggalkannya. Sementara itu Keluarga Risna tidak ingin mengulur waktu lebih lama lagi.

Inilah inti dari alur Film yang akan di suguhkan Sutradara, dalam mengelola cerita yang akan menarik dalam mengisi sela sela santai kita semua, dengan pertanyaan jelas "Mampuhkan Anca untuk mengejar impian nya untuk meminang gadis pujaan nya.Dan Berhasilkah Anca Dalam memenuhi persyaratan yang di berikan untuk memberikan Uang Pina'i yang di pinta keluarga Risna?

Film yang berkatagori Komedi Romantis ini di tulis oleh Amril Nuryan & Halim Gani Safia ini yang di produksi oleh Makkita Cinema Production rencana akan di tayangkan pada tanggal 25 Agustus 2016 ini.
Share:

8/23/2016

RANGKUMAN INFO TEMPAT WISATA DI SULAWESI SELATAN

Pada kesempatan ini kami coba sampaikan Rangkuman Tempat Wisata Pantai dan Alam yang ada di Sulawesi Selatan dan Sekitarnya dan yang terbaru yang mungkin akan anda kunjungi nanti sebagai salah satu tempat favorit anda dan keluarga anda dalam mengisi masa masa liburang dengan berwisata di negri sendiri yaitu Indonesia tercinta.

Sulawesi Selatan adalah merupakan salah satu dari sekian nama provinsi di Indonesia yang memang dimana terletak di bagian wilayah selatan Sulawesi makanya disebut sulsel dan dengan Ibu kotanya yaitu Makassar dan pada masa dahulu masih disebut Ujung Pandang dan yang dimana anda juga bisa menemukan berbagai elementer tentang tempat di gowa dan di maros atau di gowa discovery park yang merupakan salah satu tempat paling banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan, baik dari lokal maupun turis mancanegara.

RANGKUMAN INFO TEMPAT WISATA DI SULAWESI SELATAN TERBARU 2016
peta wisata sulawesi selatan

Beragam tempat-tempat wisata yang disuguhkan dimana anda juga bisa mendapatkan paket wisata makassar yang murah dan dengan disuguhkan tempat pemandian dan tempat hiburan khusus maka akan membuat anda dan keluarga anda akan semakin betah disana dan berikut adalah beberapa nama tempat indah yang ada di sulsel.

DAFTAR TEMPAT WISATA TERKENAL DI SULAWESI SELATAN

1. Monumen Mandala
Lokasi: terletak di Jl. Jend. Sudirman, Baru, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90112
2. Pantai Tanjung Bira
Lokasi: terletak di ujung selatan Pulau Sulawesi, tepatnya berada di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
3. Pantai Losari
Lokasi:  terletak di Jl. Penghibur, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
4. Pantai Apparalang
Lokasi:  terletak di Ara, Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
5. Pulau Samalona
Lokasi: Terletak di sebelah barat kecamatan Wajo, Makassar, berjarak sekitar 2 km dari sana
6. Pulau Sembilan
Lokasi: terletak di di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan,
7. Pulau Liukang Loe
Lokasi: terletak di depan kawasan Pantai Bira Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
8. Tana Toraja
Lokasi: terletak di bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan
9. Malino
Lokasi: terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
10. Danau Tempe
Lokasi: terletak di bagian Barat Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Tempe
11. Danau Matano
Lokasi: terletak di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
12. Taman Prasejarah Leang Leang
Lokasi: terletak di Jl. Poros Desa Leang-leang. Makassar
13. Taman Nasional Bantimurung
Lokasi: terletak sekitar 20 km dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, 15 km dari kota Maros, dan 50 km dari Kota Makassar
14. Fort Rotterdam
Lokasi: terletak di Jl. Ujung Pandang, Bulogading, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90171
15. Benteng Somba Opu
Lokasi: terletak di Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
16. Museum Balla Lompoa
Lokasi: terletak di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 39, Gowa, Kec. Makassar, Sulawesi Selatan
17. Permandian Alam Hila-Hila
Lokasi: terletak di Kecamatan Bontotiro terletak kurang lebih 30 kilometer dari kota bulukumba

Dan semoga di kesempatan lain nya kami bisa bahas satu persatu temapat wisata yang ada di Sulawesi Selatan ini dengan rinci.
Mungkin hanya itu saja dulu informasi pada kesempatan kali ini tentang RANGKUMAN INFO TEMPAT WISATA DI SULAWESI SELATAN dan Sekitarnya semoga apa yang sudah disampaikan bisa bermanfaat untuk anda semuanya dan atas kekurangan dari postingan ini sekiranya mohon dimaafkan
Share:

8/19/2016

Tempat Wisata di Papua yang Wajib Dikunjungi

  Jika Anda berpikir Indonesia tak lebih menarik dari negara-negara di Eropa sana, cobalah berkunjung ke tanah Papua. Pulau paling timur Indonesia ini memiliki segala keindahan alam yang tak habis Anda jelajahi. Daratan dan alam bawah lautnya menjadi surga tersendiri bagi para penggemar wisata alam. Tak hanya alamnya yang kaya, Papua juga menyimpan kearifan budaya lokal yang masih bertahan di zaman serba modern ini. Menjelajahi Papua tentunya akan menjadi sebuah pengalaman menarik yang bisa Anda ceritakan ke keluarga dan teman.
Kunjungi Papua, jelalajahi kekayaan negeri sendiri. Jika masih bingung harus ke mana selama di sana nantinya, berikut ini rangkuman dari  Tempat Wisata di Papua yang Wajib Dikunjungi:

Tempat Wisata di Papua yang Wajib Dikunjungi
keindahamn alam teluk cendrawasih

1. Raja Ampat

Siapa tak mengenal Raja Ampat? Salah satu tempat wisata di Papua ini keindahannya menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Kawasan Raja Ampat ini terdiri dari empat pulau besar yaitu Waigeo, Misool, Salawati, Batanta dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Raja Ampat memiliki biota laut yang beragam. Menurut laporan dari The Nature Conservancy, sebanyak 75% spesies laut dunia ditemukan di perairan Raja Ampat. Selama menyelam, Anda akan ditemani sekitar 1.511 jenis ikan dan juga penyu laut. Mengasyikan, ya? Meskipun Anda bebas menyelam kapan saja sepanjang tahun di sini, namun waktu terbaiknya adalah pada bulan Oktober dan November. Pada bulan-bulan ini, cuaca sedang bagus dan air sangat jernih sehingga jarak pandang saat menyelam sangat ideal.

Jika tak ingin menyelam, Anda masih bisa menikmati keindahan Raja Ampat dengan melakukan trekking di pulau-pulaunya. Takut tersesat? Tenang. Anda bisa menggunakan jasa pemandu di sini. Pemandu di tempat wisata ini adalah warga setempat yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan. Jangan lupa membawa buah pinang atau permen untuk diberikan pada warga setempat. Buah pinang dan permen dianggap sebagai tanda persahabatan dan akan membuat Anda lebih akrab dengan mereka.

Di sini, ada banyak suvenir yang bisa Anda beli sebagai oleh-oleh mulai dari patung suku Asmat sampai alat musik dan kain tradisional.

2. Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Tempat Wisata di Papua yang Wajib Dikunjungi
teluk cendrawasih
Taman nasional dengan luas 1.453.500 hektar ini hampir 90% berupa perairan. Tak mengherankan jika Taman Nasioanal Teluk Cendrawasih menjadi kawasan konservasi laut terbesar dan terluas di Indonesia. Di sini, terdapat 196 jenis moluska dan 209 jenis ikan yang bisa Anda saksikan di alam bawah lautnya. Tak jarang kura-kura, penyu, hiu dan lumba-lumba juga ikut menemani Anda saat menyelam.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih diresmikan pada tahun 1993 oleh Kementerian Kehutanan. Selain menikmati alam bawah lautnya, Anda juga bisa menjelajahi pulau-pulaunya. Pulau Mioswaar, salah satu pulau di tempat wisata di Papua ini, memiliki gua dengan sumber air panas dengan kandungan belerang yang layak Anda kunjungi. Selain Pulau Mioswaar, masih ada Pulau Yoop, Pulau Numfor, Pulau Nusrowi dan pulau-pulau lainnya yang tak boleh Anda lewatkan.
lokasi : Jl. Drs. Essau Sesa Sowi, Gunung Manokwari, Papua Barat.
Tempat wisata ini secara administratif berada di dua kabupaten yaitu Wondama dan Nabire. Taman nasional ini juga menjadi pusat penelitian hiu paus atau whale shark yang dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan LSM dalam dan luar negeri.

3. Lembah Baliem

Lembah Baliem merupakan tempat tinggal suku Dani, Yali dan Lani yang terletak di sekitar Pegunungan Jayawijaya. Berada di ketinggian 1.600 meter di atas laut membuat suhu di tempat ini bisa mencapai 10-15 derajat Celcius pada malam hari. Di sini, Anda bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan suku asli yang masih memakai koteka bagi pria dan rok rumbai bagi perempuannya.
Pada bulan Agustus, Lembah Baliem menjadi tempat wisata di Papua yang menarik banyak perhatian wisatawan. Selama tiga hari diselenggarakan acara tahunan yaitu Festival Lembah Baliem. Festival ini sebenarnya merupakan cara pemerintah untuk menghapuskan perang antar suku yang sering terjadi di sini. Perang antar suku telah dilarang, sebagai gantinya diadakan festival ini yang mengubah perang tersebut menjadi pertunjukan seni dan budaya untuk mengundang wisatawan.

Dalam perang di festival ini, ada skenario yang dijalankan. Biasanya perang akan diawali dengan penculikan perempuan salah satu suku atau pencurian babi yang menjadi hewan ternak di sini. Selanjutnya, perang akan berlangsung dengan diawali tarian suku dan diiringi musik tradisional. Selain perang, ada juga lomba karapan babi antar desa dan pesta babi bakar. Anda juga bisa membeli kerajinan tangan hasil karya suku setempat.

4. Danau Sentani

Danau dengan luas 9.360 hektar ini merupakan danau terbesar di Papua. Terletak sekitar 50 km dari pusat kota Jayapura, Danau Sentani menawarkan keindahan luar biasa. Sedikitnya ada 21 pulau yang menghiasi danau dengan ketinggian 75 meter di atas permukaan laut ini.
Letak danau sentani yang berada 50 km dari Jayapura
Ada banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan di sini mulai dari berenang, memancing, menyantap kuliner di sekitar danau sampai menyewa perahu untuk berkeliling danau. Selain itu, ada 24 desa di sekitar tempat wisata ini yang bisa Anda kunjungi dan berinteraksi langsung dengan warganya. Pemandangan deretan rumah panggung dengan jaring ikan menjadi hal yang wajar Anda saksikan di sini.

Yang menarik adalah adanya acara tahunan yaitu Festival Danau Sentani yang biasa diselenggarakan pada pertengahan bulan Juni. Saat festival berlangsung, tempat wisata di Papua ini akan penuh disesaki wisatawan yang ingin menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya setempat. Selain menikmati pertunjukan selama festival, Anda juga bisa memuaskan lidah dan perut dengan kuliner khas Papua yang banyak disajikan di sini.

5. Desa Wisata Sauwandarek

Jika di Lembah Baliem Anda bisa berinteraksi dengan suku yang tinggal di pegunungan, di Desa Sauwandarek Anda bisa bertemu langsung dengan suku asli yang hidup di pesisir. Desa Sauwandarek masih berada di kawasan Kabupaten Raja Ampat, tepatnya di Meos Mansar. Di sini, Anda bisa melihat rumah tradisional yang terbuat dari kayu dan beratapkan jerami.

Tempat wisata budaya ini hanya ditempati sekitar 46 kepala keluarga. Perempuan-perempuan di sini biasa membuat topi dan tas dari daun pandan laut. Jika menyukai hasil karya mereka ini, Anda bisa membelinya langsung di tempat.

Di sini, Anda bisa menyelam dan snorkeling. Selain itu, Anda juga bisa trekking ke telaga unik yang ada di desa ini. Namanya Telaga Yenauwyau, dikatakan unik karena air di telaga ini air asin, bukan air tawar seperti kebanyakan air di telaga lain. Menurut warga sekitar, di telaga ini ada penyu putih yang jika Anda melihatnya maka Anda akan mendapatkan keberuntungan.


6. Danau Paniai

Danau Paniai tak kalah menarik dari Danau Sentani. Danau ini bahkan disebut sebagai danau terindah pada Konferensi Danau Se-Dunia di India pada tanggal 30 November 2007 yang diikuti 157 negara. Danau ini berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut dengan luas 14.500 hektar. Saat senja, pemandangan di tempat wisata ini sangat cantik. Anda bisa melihat siluet tebing-tebing, burung-burung berterbangan di atas danau ditambah perahu nelayan setempat yang mulai merapat pulang.

Di sini, Anda bisa memancing bersama perempuan-perempuan suku Mee dan Moni yang biasa dipanggil ‘mama’. Danau Paniai merupakan salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Papua, banyak ikan yang Anda temukan di sini seperti ikan mas, ikan nila dan ikan mujair.

Fasilitas yang disediakan di tempat wisata di Papua ini cukup lengkap mulai dari pos jaga, pemandu, sewa perahu dan alat pancing, sampai warung makan di sekitar danau. Jika ingin menikmati keindahan Danau Paniai lebih lama, Anda bisa menginap di rumah warga.

7. Pulau Rumberpon

Pulau Rumberpon berada di Teluk Wondama atau 5 jam perjalanan dengan kapal dari Manokwari. Pulau ini memiliki pantai yang disebut dengan Pantai Pasir Panjang karena memang garis pantainya sangat panjang mencapai 6 km.

Di tempat wisata ini, Anda bisa melakukan kegiatan andalan seperti menyelam, snorkeling, berenang dan memancing. Jika ingin pengalaman berbeda, cobalah mengunjungi hutan bakau yang ada di pesisir lain di pulau ini. Anda juga bisa ke padang alang-alang untuk melihat burung rusa di sini.


8. Tugu MacArthur

Tugu MacArthur merupakan tugu penghormatan bagi Jenderal Douglas MacArthur yang merupakan jenderal besar Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II. Tugu ini berada di Ifar Gunung, Jayapura. Di sini, Anda bisa masuk ke museum, melihat foto-foto dan sejarah perjalanan militer Jenderal MacArthur. Tempat wisata di Papua ini menjadi saksi kejayaan jenderal besar yang membuat strategi beberapa perang besar. Berada di ketinggian 325 meter di atas laut, Anda bisa melihat Danau Sentani dan lapangan terbang Bandara Sentani dari sini.

Tugu MacArthur sendiri adalah sebuah tugu dengan tinggi 3 meter yang didominasi warna kuning dan hitam. Di tugu ini tertulis sejarah mengenai Jenderal Douglas MacArthur dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Sekilas tentang MacArthur, jenderal ini dikenal dengan ucapannya, ‘I came through and I shall return’. Ia mengatakan ini saat pangkalan militernya di Filipina dihancurkan oleh Jepang dan ia beserta pasukannya terpaksa mundur ke Australia. Setelah menyusun strategi perang, pada tahun 1944 ia mendarat di Teluk Hamadi, Jayapura, dan membangun markas di lokasi Tugu MacArthur berada saat ini. Sang Jenderal membuktikan ucapannya karena kemudian ia dan pasukannya berhasil menyingkirkan Jepang dan membalas kekalahan Amerika di Filipina dan di Pearl Harbour.


9. Pantai Amai

Pantai Amai adalah tempat wisata yang tepat bagi Anda yang menginginkan ketenangan. Pantai ini memang relatif sepi, namun bukan berarti tak menarik. Di ujung pantai, ada muara sungai yang membuat air asin dan air tawar bertemu di sini. Air tawar ini biasa digunakan oleh wisatawan untuk membilas diri setelah berenang di pantainya.

Selain berenang, Anda juga bisa bermain voli pantai, menyelam, snorkeling atau bersantai di gazebo yang bisa Anda sewa dengan harga 50.000 Rupiah. Jika ingin menginap, di Pantai Amai sudah tersedia penginapan dengan gaya rumah panggung.

Pantai Amai berada di Distrik Depapre atau sekitar 2 jam perjalanan dari Jayapura. Perjalanan menuju pantai akan menguji adrenalin Anda karena medan yang naik turun dan berkelok, namun semuanya akan terbayar ketika sampai dan menyaksikan keindahan Pantai Amai. Untuk masuk ke tempat wisata ini, Anda diharuskan membayar sebesar 25.000 Rupiah yang sudah termasuk biaya parkir.

10. Pantai Bosnik

Siapkan kamera Anda karena keindahan pantai ini bisa membuat Anda tak berhenti mengambil gambarnya. Pantai Bosnik yang berada 15 km dari pusat kota Biak ini memiliki hamparan pasir luas dengan air jernih kebiruan dan deretan pohon kelapa yang menjadikannya sebagai pemandangan sempurna untuk diabadikan dalam kamera Anda.

Tempat wisata di Papua ini cocok sekali untuk bersantai bersama keluarga. Dengan membayar 10.000 Rupiah saja, Anda sudah bisa menikmati keindahan pantai yang terletak di Desa Woniki ini. Selain bermain voli pantai di pasirnya yang landai, Anda juga bisa menyewa saung dengan harga 50.000 Rupiah dan menikmati es kelapa muda segar juga kuliner setempat.

Demikian kilasan tentang Tempat Wisata di Papua yang Wajib Dikunjungi di tahun 2016 ini, dan semoga dapat menambah wawasan kita tentang kekayaan alam dan wisata Indonesia.
Share:

8/09/2016

PULAU KOMODO

    Pulau Komodo merupakan salah satu Taman Nasional di Indonesia yang dimana Taman Nasional Komodo ini terletak di antara pulau Sumbawa dan Flores di timur kepulauan Indonesia. Secara administratif termasuk di kabupaten Komodo regional, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 1915 pemerintah Belanda menetapkan Pulau Komodo sebagai kawasan konservasi alam untuk Komodo. Pada tahun 1986, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia dan Biosphere Reserve (Cagar Biosfer Dunia) oleh UNESCO. Dan menjadi salah satu aset wisata bagi Indonesia.

Tempat Wisata terkenal Pulau Komodo
Pulau Komodo - Indonesia
    Taman Nasional Komodo terletak di kawasan Wallacea. Kawasan Wallacea yang dibentuk oleh pertemuan dua benua yang membentuk barisan yang unik dari pulau-pulau vulkanik, dan terdiri dari burung mencampur dan hewan lainnya dari kedua benua Autralia dan Asia. Pulau itu sendiri memiliki 1.817 kilometer persegi luas. Di kawasan konservasi ini, 2.500 komodo hidup tersebar di beberapa wilayah utama pulau Komodo, seperti; Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Mota. Komodo habitat naga adalah di luar ruangan dengan padang rumput savana, hutan hujan, pantai berpasir putih, terumbu karang dan jernih pantai air. Di daerah ini, kita dapat menemukan hewan lain seperti kuda, kerbau liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung.

    Taman Nasional Komodo juga memiliki kehidupan bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam menyatakan bahwa pulau Komodo adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Dengan pemandangan bawah laut di mana terdapat 385 spesies karang yang indah, hutan bakau dan rumput laut, serta rumah bagi ribuan ikan, 70 spesies spons, 10 jenis lumba-lumba, 6 jenis paus, penyu hijau, dan berbagai jenis hiu dan ikan pari. Kombinasi dari berbagai vegetasi di taman menyediakan lingkungan yang baik untuk berbagai jenis hewan di daerah ini.

    Ada empat desa di Taman Nasional Komodo. Pulau Komodo memiliki satu desa yaitu Desa Komodo; Pulau Rinca memiliki dua desa yaitu Rinca dan Kerora, dan pulau Papagarang memiliki satu desa, desa Papagaran. Lokasi ini dapat dicapai dari Kupang, naik pesawat ke Ende kemudian diteruskan dengan minibus ke Labuan Bajo kota selama 10 jam perjalanan, maka kita akan pergi ke Pulau Komodo dengan speed boat selama 2 jam.

    Kebanyakan wisatawan yang mengunjungi taman adalah wisatawan asing, yang mereka sebut taman nasional adalah "dunia tersendiri". Sejauh mata memandang, ada pemandangan alam dengan beberapa pohon-pohon palem mencapai ke langit yang memiliki latar belakang rantai vertikal pegunungan, kesan tandus di sabana tapi riuh oleh beberapa burung, kuda liar, dan reptil raksasa suara. Berenang dan mandi di bawah matahari dan Flores air biru; adalah dunia tersendiri dan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.

    Pulau ini merupakan habitat asli binatang komodo, sejenis kadal raksasa pemakan daging. Di Pulau Komodo terdapat lebih dari 2.000 ekor komodo yang hidup di alam bebas. Anda bisa melihat komodo yang sedang mengincar mangsanya di banyak lokasi di tempat ini. Sangat penting untuk berkeliling bersama pemandu untuk alasan keselamatan selama berada di sini.

    Pada tahun 1986, UNESCO menetapkan Pulau Komodo dan pulau-pulau lain di kawasan Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia karena keberadaan komodo yang hanya bisa ditemui di kawasan ini. Habitat dari hewan yang terancam punah ini adalah alam terbuka dengan padang rumput, pantai berpasir putih dan hutan hujan tropis.

    Pulau Komodo meraih penghargaan sebagai New Seven Wonders of Nature yang merupakan penghargaan untuk tujuh tempat wisata alam terbaik di dunia. Penentuan pemenang diperoleh dari hasil voting dan penelitian para ahli, pulau Komodo berhasil meraih voting tertinggi bersama enam tempat wisata lainnya yaitu Air Terjun Iguazu, Hutan Amazon, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, Teluk Halong, Pulau Jeju dan Table Mountain.

Tempat Wisata terkenal Pulau Komodo
Komodo
    Komodo sendiri merupakan binatang reptil sejenis kadal raksasa pemakan daging yang panjangnya bisa mencapai 2 – 3 meter dengan berat 100 – 165 kg. Binatang ini memiliki nama ilmiah Varanus Komodoensis, sedangkan warga setempat menyebut binatang ini dengan nama ‘Ora’. Jika dilihat, komodo memang menyeramkan, dengan badan yang besar, kuku yang tajam, kulit yang bersisik dan memiliki lidah bercabang dua yang selalu menjulur. Mangsa utama komodo adalah babi, kuda, rusa, musang, kerbau dan beruk.

5 Hal yang harus di ketahui saat berada di pulau Komodo

    Sebelum menjelajah Pulau Komodo dan bertemu sang naga purba, ada baiknya mengetahui beberapa hal ini, inilah beberapa hal yang harus diketahui sebelum trekking di Pulau Komodo:

1. Hati-hati, komodo kecil tinggal di atas pohon

    Pada dasarnya, komodo adalah hewan melata sejenis kadal yang senang tinggal di pohon. Hanya saja, semakin besar tubuhnya, semakin sulit mereka naik pohon.
Namun itu tidak berlaku bagi komodo kecil. Mereka suka sekali naik ke pohon. Bukan sekadar karena badannya kecil, tapi juga mereka menyelamatkan diri dari incaran predator yaitu komodo jantan.
Sampai tubuhnya cukup besar untuk bertahan hidup sendiri, mereka akan tinggal di atas pohon. Oleh karena itu, selalu ikuti ranger karena mereka biasanya tahu pohon mana yang sedang dihuni oleh komodo kecil.

2. Jangan dekati komodo yang sedang bertelur

    Hampir setiap hewan jadi lebih galak dan berbahaya kala sedang bertelur. Begitu juga dengan para komodo betina.
Mereka punya sarang dan akan menjaga mati-matian telur-telur mereka. Karena banyak predator yang siap mencuri telur mereka. Mulai dari komodo jantan sampai monyet yang nakal.
Jadi, para ranger biasanya akan bersiaga jika treknya melewati sarang komodo. Para komodo betina ini bisa merasakan kehadiran makhluk lain dari kejauhan dan siap berperang kalau dianggap membahayakan telurnya.

3. Tidak ada komodo yang jinak

    Biasanya komodo suka terlihat di area dapur umum pengelola taman nasional. Mereka akan mengambil makanan dari yang disajikan para koki. Nah, hewan-hewan ini akan terlihat begitu jinak karena hanya diam seperti patung.
Pada kenyataannya, tidak ada komodo yang jinak. Kalaupun mereka diam, bukan berarti tidak bisa menyerang kamu secara tiba-tiba.
Memang banyak wisatawan yang menjadikan area dapur sebagai tempat pas untuk berfoto bareng komodo. Karena mereka mudah terlihat dan diam saja.
Tapi jangan sekali-kali keluar dari pengawasan ranger. Karena jika lengah sedikit, kamu bisa jadi santapan para komodo ini.

4. Pemandangan berbeda saat musim hujan dan musim kemarau

    Indonesia memiliki 2 musim, dan di setiap musim, pemandangan di pulau ini berbeda-beda. Saat musim kemarau, savana di pulau ini akan berwarna kuning kecoklatan, seperti di Afrika.
Nah saat musim penghujan, seluruh pulau ini akan berwarna hijau segar. Sangat berbeda tapi sama-sama memiliki pemandangan yang luar biasa.

5. Komodo bisa ada di mana saja

    Kamu harus selalu berhati-hati selama berada di Pulau Komodo. Karena komodo bisa ada di mana-mana. Meski sudah selesai trekking, tapi komodo bisa muncul di mana saja.

Tempat Wisata terkenal Pulau Komodo

Tips wisata ke Pulau Komodo

    Saat trekking, jangan membuat gerakan tiba-tiba atau suara gaduh. Komodo sangat peka terhadap gerakan dan suara.
Bagi wanita yang sedang dalam masa menstruasi, wajib melapor agar ranger bisa memberi perhatian lebih. Hal ini dikarenakan komodo bisa mencium bau darah dari radius ratusan meter.
Seperti contoh, komodo bisa saja muncul di depan toilet, atau di depan kantin. Kalau hadir secara tiba-tiba seperti itu, jangan sampai panik dan langsung kabur karena itu hanya akan membahayakan diri sendiri.

    Tapi tidak hanya itu yang dapat di nikmati,di Pulau Komodo tak hanya berisi binatang komodo saja, Selain komodo, ada banyak binatang lain yang menghuni pulau ini seperti kuda, rusa, berbagai spesies burung, ular, biawak dan masih banyak lagi. Salah satu cara untuk menikmati pulau ini adalah dengan melakukan trekking. Anda bisa melihat binatang-binatang tersebut saat trekking di Pulau Komodo.

    Di pulau ini terdapat satu pantai yang sangat unik yaitu Pink Beach. Pantai ini juga dikenal dengan nama Pantai Merah Muda, namun warga sekitar lebih suka menyebutnya sebagai Pantai Merah. Pantai Merah Muda ini memiliki pasir pantai yang berwarna merah muda, warna tersebut akan semakin terlihat jelas pada saat pasir basah oleh ombak.
Menurut penelitian, warna merah muda di pantai ini disebabkan oleh serpihan koral yang hancur dan bercampur dengan pasir pantai. Di dunia tercatat hanya terdapat tujuh pantai dengan pasir berwarna merah muda dan yang berada di Pulau Komodo ini adalah salah satunya.
Keindahan pantai ini bukan hanya pada warna pasirnya yang unik. Alam bawah laut di sini juga terkenal indah. Pantai ini juga seringkali dijadikan lokasi menyelam dan snorkeling oleh para wisatawan lokam maupun manca negara.
Share:

8/06/2016

Budaya Lombok Indonesia

 Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu budaya memiliki kaitan yang sangat erat dengan kehidupan dalam masyarakat itu sendiri, hal ini dipertegas oleh Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski yang menyatakan bahwa semua yang ada dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Dari pendapat beberapa ahli didapatkan pula pengertian kebudayaan mencakup sebuah kompleksitas yang memuat pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat, juga pernyataan intelektual yang artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

mengenal budaya suku sasak wisata lombok 2016
RUMAH ADAT LOMBOK

 Menurut ahli antropolgi cateora, kebudayaan memiliki beberapa komponen seperti kebudayaan material yang mengacu pada hasil ciptaan masyarakat, contohnya senjata atau perhiasan. Kedua, berupa kebudayaan nonmaterial yang berwujud dongeng, lagu ataupun cerita rakyat yang ada di masing-masing daerah di nusantara. Ketiga, adanya sistem kepercayaan yang banyak mempengaruhi masyarakat dalam memandang kehidupan. Selanjutnya yakni komponen yang memuat nilai estetika dan bahasa sebagai alat komunikasi sehari-hari.

 Di Indonesia, terdapat beragam suku bangsa. Keberagaman tersebut menciptakan kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, yang kemudian dikenal dengan nama kebudayaan lokal yang kemudian menyatu menjadi kebudayaan nasional. Masyarakat adat pada dasarnya sangat menjunjung tinggi kebudayaan lokal sebagai sebuah warisan budaya dari para leluhur. Namun, tak jarang budaya lokal semakin tergerus karena generasi muda yang seharusnya menjadi pewaris lebih condong terhadapat budaya-budaya asing yang baru.

 Kebudayaan lokal dengan beragam keunikan dan ciri khas yang ada, sebenarnya memiliki pesona yang sangat kuat. Pelestarian budaya akan memungkinkan masyarakat asli maupun pengunjung untuk memperlajari kearifan lokal yang termuat di dalamnya. Dan bahkan pesona kebudayaan lokal tak jarang menjadi salah satu daya tarik wisata. Di Lombok misalnya, pulau dengan suku asli Sasak ini memiliki beragam budaya unik. Beberapa diantaranya merupakan budaya hasil dari akulturasi dengan budaya Bali dan Jawa.

 Kebudayaan masyarakat Sasak Lombok memang tidak bisa dipisahkan dari pengaruh kebudayaan Bali dan Jawa. Hal ini juga dipertegas dengan latar belakang historis yang menyebutkan bahwa kerajaan Bali pernah berkuasa sekitar tahun 1678 hingga 1849. Dengan memperhatikan rentang waktu yang cukup lama kekuasaan Bali atas Lombok maka tak aneh jika akulturasi dua kebudayaan, yakni penduduk lokal dan Bali melahirkan sebuah kebudayaan baru dalam kehidupan sosial etnis sasak. Contohnya dalam bidang seni tradisional Cepung, dimana terlihat kedua budaya saling tarik-menarik dan melengkapi satu sama lain.

 Berdasarkan catatan Van der Kraan, pengaruh luar yang masuk ke dalam kebudayaan Sasak juga berasal dari Jawa. Hal ini ditandai dengan masuknya agama Islam dalam sistem kepercayaan kehidupan masyarakatnya. Bentuk percampuran dua budaya ini terlihat jelas dalam komponen nonmaterial dalam bidang seni seperti Kesenian Tari Rudad, Gamelan Rebana, Wayang Sasak juga Cilokaq. Berikut akan dijabarkan beberapa contoh kebudayaan lokal masyarakat Sasak Lombok yang lain.

Sistem Kepercayaan dan Bahasa

 Di atas telah disebutkan bahwa kebudayaan memiliki beberapa komponen, salah satunya adalah sistem kepercayaan. Sebagian besar masyarakat sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar adalah Hindu yang banyak dianut oleh-oleh warga keturunan Bali. Beberapa penduduk keturunan Cina menganut Kristen, dan sebagian lagi menganut Budha.

 Untuk komunikasi sehari-hari, Bahasa yang banyak digunakan adalah bahasa Sasak. Namun di beberapa wilayah Lombok seperti di kotamadya Mataram ada beberapa perkampungan yang menggunakan bahasa Bali.

Tradisi Pernikahan Sasak

 Contoh budaya Sasak lainnya nampak pada acara nyongkolan, yakni salah satu rangkaian dari upacara pernikahan. Nyongkolan berupa arak-arakan rombongan pengantin dari rumah mempelai pria menuju rumah pengantin wanita. Rombongan pengantin ini akan diiringi dengan tabuhan musik tradisional Sasak yang disebut Gendang Beleq. Proses ini biasanya dilakukan menjelang sore pada hari Sabtu dan Minggu.

 Adapun tetabuhan Gendang Beleq dimaksudkan agar iring-iringan menarik perhatian masyarakat sehingga tujuan nyongkolan tercapai yakni memperkenalkan pasangan pengantin kepada masyarakat sekitar. Selain itu, Gendang Beleq juga berfungsi untuk mengiringi acara ngurisang (potong rambut bayi), ngitanang (sunatan), begawe beleq (upacara besar), ataupun untuk acara festival seperti ulang tahun kota atau provinsi. Sedangkan di zaman dulu, Gendang Beleq berfungsi sebagai musik perang yang mengiringi ksatria Lombok saat berangkat atau pulang dari medan laga.

Gendang Beleq

mengenal budaya suku sasak wisata lombok 2016
Kesenian Lombok
 Gendang Beleq merupakan salah satu kesenian tradisional yang telah sangat lama berkembang dan dikenal dengan baik oleh masyarakat suku Sasak. Dalam perjalanannya, kesenian tradisional Gendang Bedeq telah mengalami pasang surut perkembangan. Bahkan, dengan perkembangan yang sangat pesat pada akhir-akhir ini, kesenian tradisional Gendang Beleq telah tumbuh kembali menjadi kesenian yang sangat populer pada seluruh lapisan masyarakat suku Sasak.
Kesenian Gendang Beleq telah hadir dengan fungsi  sebagai pelengkap kebudayaan serta menjadi salah satu sarana pengungkap makna-makna luhur kebudayaan. Pada sisi lain,  kesenian Gendang Beleq memiliki potensi yang sangat besar sebagai media pendidikan bagi masyarakat dan sebagi salah satu sumber devisa bagi negara yang dengan sendirinya dapat pula meningkatkan  taraf  hidup para seniman pendukungnya.
Nama kesenian Gendang Beleq diambil dari salah satu alat musik yang digunakan yaitu dua buah gendang berukuran besar dan panjang. Bentuk kesenian tradisional Gendang Beleq  yang kita temukan dewasa ini merupakan perkembangan bentuk karena pengaruh kesenian Bali yaitu Tawaq-Tawaq. Perubahan bentuk kesenian ini pertama kali terjadi sekitar tahun 1800 M, ketika Anak Agung Gede Ngurang Karang Asem memerintah di gumi Sasak.

 Sebelumnya, kesenian Gendang Beleq hanya terdiri atas sebuah Jidur (gendang besar yang berbentuk beduq), sebuah gong dan sebuah suling. Demikian besar pengaruh kebudayaan Bali pada waktu itu, sehingga peralatan kesenian ini berkembang sesuai dengan alat yang digunakan pada kesenian tawaq-tawaq. Akan tetapi, agar tidak meninggalkan nilai-nilai Islam, para seniman suku Sasak pada waktu itu tetap mempertahankan bentuk gendang besar yang menyerupai beduq yang digunakan di masjid. Selain itu, jumlah personil yang digunakan pun dibatasi pada jumlah 13 atau 17 orang pemain. Bilangan ini menunjukkan bilangan rakaat dalam shalat. Demikian pula dengan tata cara memainkan alat ini merupakan implementasi dari pelaksaan shalat berjamaah dan tuntunan hidup bermasyarakat dengan nilai-nilai keislaman.

 Sebuah grup gendang beleq biasanya terdiri dari 15 – 17 orang yang biasanya semua laki – laki. Gendang beleq sebenarnya merupakan salah satu instrumen yang ada pada tarian ini. Disebut gendang beleq karena salah satu musiknya adalah gendang beleq (gendang besar). Gendang beleq (gendang besar ) ini biasanya terbuat dari kulit sapi, besi tua dan kayu yang panjangnya bisa mencapai lebih dari satu meter dan disandang pada pundak dua pemain.

 Pada umumnya gendang beleq (gendang besar) dicat hitam putih dengan pola kotak – kotak. Di Lombok kedua warna itu memang mempunyai arti simbolis. Hitam adalah lambang keadilan sedangkan putih adalah lambang kesucian. Selain itu, hitam juga diibaratkan sebagai bumi dan putih diibaratkan sebagai langit yang keduanya merupakan kekuatan yang harus selalu ada dalam kehidupan manusia

Tari Rudat

 Tari Rudat adalah sebuah tari tradisional yang masih banyak terdapat di Pulau Lombok. Dibawakan oleh 13 penari yang berdandan mirip prajurit. Berbaju lengan panjang warna kuning, celana sebatas lutut warna biru, berkopiah panjang mirip Aladin warna merah yang dililit kain warna putih atau biasa disebut tarbus. Mereka dipimpin oleh seorang komandan yang mengenakan kopiah mirip mahkota, lengkap dengan pedang di tangan.
Biasanya tarian ini dibawakan pada saat upacara khitanan, katam Al Quran, Maulid Nabi peringatan Isra Mi’raj, dan peringatan hari-hari besar Islam lainnya.

 Tari Rudat ditarikan sambil menyanyi dengan lagu yang melodi dan iramanya seperti lagu melayu. Syairnya ada yang berbahasa Arab dan ada pula yang berbahasa Indonesia. Tari Rudat diiringi sejumlah alat musik rebana yang terdiri dari jidur, rebana, dap, mandolin dan biola. Gerak tarian rudat merupakan gerak seni bela diri pencak silat yang menggambarkan sikap waspada dan siap siaga prajurit Islam tempo dulu.

Itulah sebabnya, mereka banyak menggunakan gerakan tangan dan kaki. Kadang tangan diayun kiri kanan, kadang mirip gelombang, tapi di saat lain mereka melakukan gerakan memukul dan menendang.

 Sesungguhnya asal-usul kesenian rudat sampai saat ini masih belum begitu jelas. Sebagian berpendapat, bahwa kesenian rudat ini merupakan perkembangan dari zikir zaman dan burdah, yaitu zikir yang disertai gerakan pencak silat. Burdah adalah nyanyian yang diiringi seperangkat rebana ukuran besar.

 Pendapat lain mengatakan, konon tari ini berasal dari Turki yang masuk bersama penyebaran agama Islam di Indonesia pada abad XV. Itulah sebabnya, tarian ini kentara sekali warna Islamnya, terutama dalam lagu dan musiknya. Di Lombok Timur dapat kita jumpai dan saksikan hampir di semua Kecamatan.

Seni Bela Diri Perisaian

 Kesenian tradisional Sasak yang cukup banyak mendapat sorotan adalah budaya Perisaian. Walaupun pada zaman dulu perisaian digunakan sebagai tarian pemanggil hujan, sekarang perisaian telah berkembang menjadi sebuah permainan rakyat yang terorganisir dalam bentuk event perlombaan yang diselenggarakan dari tingkat desa, hingga kabupaten. Seni bela diri ini menggunakan penjalin (rotan) sebagai senjata dan ende (perisai) yang terbuat dari kulit rusa atau sapi. Pemainnya disebut pepadu, terdiri dari dua orang remaja atau dewasa yang kemudian beradu keterampilan. Tanda kemenangan atas lawan dari seorang pepadu adalah apabila berhasil memukul lawan dibagian kepala hingga bocor (meneteskan darah).

 Kain Rarang Tenun khas Lombok di Pengrajin Desa Sukarara merupakan desa penghasil kerajinan tenun songket Lombok yang terkenal. Lokasinya berada di luar jalur jalan negara, Kecamatan Jonggot, Lombok Tengah. Perjalanan menuju desa ini dapat ditempuh menggunakan angkutan umum dari Bertais ke Praya dan turun ketika menjelang sampai di Puyung. Kemudian dapat dilanjutkan dengan memakai jasa ojek menuju Sukarara. Desa ini berjarak sekitar 25 km dari kota Mataram. Disarankan, bila berkunjung ke desa ini sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan, mengingat angkutan umum yang jarang untuk ditemui.

 Seperti dikenal sebelumnya bahwa Sukarara adalah sentra penghasil songket terbesar di Lombok. Hal ini sudah menjadi bagian dari komoditi hingga merambah pasaran luar negeri. Tenun songket merupakan kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan dengan hiasan-hiasan dari benang sintetis berwarna emas, perak, dan warna lainnya. Hiasan itu disisipkan di antara benang lusi. Terkadang hiasan dapat berupa manik-manik, kerang, maupun uang logam.

 Setibanya di Sukarara, maka pengunjung akan langsung disambut oleh kaum perempuan berpakaian adat Sasak. Mereka dengan sigap mendemonstrasikan keterampilan mereka dalam menenun. Beberapa toko biasanya menyuguhkan tontonan teknik-teknik menenun kain songket, hal tersebut dapat langsung dilihat oleh para pengunjung. Teknik-teknik tersebut merupakan teknik tradisional sederhana yang masih dilakukan oleh pengrajin, yakni mulai dari mengolah benang (menggunakan pemberat yang diputar-putar dengan jari-jari tangan, pemberat tersebut berbentuk seperti gasing terbuat dari kayu), hingga menjadi selembar kain yang berwarna warni. Pengunjung yang berminat pun dapat turut serta mencoba menenun seperti perempuan-perempuan sasak itu.

 Kain tenun rata-rata dikerjakan di rumah (home industry). Hampir setiap rumah memiliki alat tenunnya sendiri. Namun, profesi penenun hanya dilakoni oleh kaum perempuannya saja, sedangkan para pria bekerja sebagai petani di sawah. Ada tradisi unik terkait songket ini, kaum perempuan yang ingin menikah diwajibkan untuk memberikan kain tenun buatannya sendiri kepada pasangan. Apabila belum mampu membuat tenun songket, maka perempuan tersebut belum boleh menikah. Namun, bila nekat ingin menikah juga, maka perempuan tersebut akan dikenakan denda. Denda dapat berupa uang maupun hasil panen padi.

 Motif-motif songket yang ditawarkan pun sangat beragam, antara lain motif ayam, motif kembang delapan, motif kembang empat, motif begambar tokek yang merupakan simbol keberuntungan, motif pakerot yang berbentuk horizontal, motif trudak yang berwarna violet, dan masih banyak lagi. Masing-masing motif memiliki maknanya sendiri-sendiri.
Desa Sukarara juga memproduksi tenun ikat. Bahan tenun ikat sangat sederhana yakni terbuat dari bahan katun. Waktu produksi tidak membutuhkan waktu yang lama, cukup satu hari penenun dapat menyelesaikan tenun ikat sepanjang 3 meter. Harga tenun ikat pun bervariasi tergantung bahan pewarna kainnya, apabila terbuat dari pewarna kimia maka dibanderol mulai dari harga Rp.100.000, sedangkan kain yang terbuat dari pewarna alami maka harga dipatok mulai dikisaran harga Rp.150.000.

 Untuk harga tenun songketnya pun bervariasi sesuai dengan ukuran, tingkat kesulitan, dan bahan baku yang dipakai. Paling murah didapati harga Rp.50.000 untuk ukuran taplak meja kecil, sedangkan untuk selendang, syal, dan ikat kepala dapat dibanderol harga sekitar Rp. 100.000. Kain tenunan yang dikombinasikan dengan benang emas bisa bernilai sekitar Rp.1,5 jutaan hingga Rp.2,5 jutaan atau lebih.

 Salah satu kebudayaan suku Sasak di Lombok adalah tradisi Bau Nyale. Ini merupakan salah satu tradisi sekaligus identitas suku Sasak. Oleh sebab itu, tradisi ini masih tetap dilakukan oleh suku Sasak sampai sekarang. Bau Nyale biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai di pulau Lombok selatan, khususnya di pantai selatan Lombok Timur seperti pantai Sungkin, pantai Kaliantan, dan Kecamatan Jerowaru.
Selain itu, juga dilakukan di Lombok Tengah seperti di pantai Seger, Kuta, dan pantai sekitarnya. Saat melakukan tradisi ini biasanya juga dilengkapi dengan berbagai hiburan pendamping.

 Bau Nyale selalu dilakukan secara rutin setiap tahun. Tradisi ini sebenarnya sudah dilakukan sejak lama dan dilakukan secara turun temurun. Sayangnya, kapan kepastian waktu dimulainya tradisi ini masih belum diketahui. Berdasarkan isi babad, Bau Nyale mulai dikenal masyarakat dan diwariskan sejak sebelum abad 16. Bau Nyale berasal dari bahasa Sasak. Dalam bahasa Sasak, Bau artinya menangkap sedangkan Nyale adalah nama sejenis cacing laut. Jadi sesuai dengan namanya, tradisi ini kegiatan menangkap nyale yang ada di laut.
Tradisi Bau Nyale biasanya dilakukan dua kali setahun. Tradisi ini dilakukan beberapa hari sesuai bulan purnama yaitu pada hari ke-19 dan 20 bulan 10 dan 11 dalam penanggalan suku Sasak. Biasanya tanggal tersebut jatuh pada bulan Februari dan Maret. Upacara penangkapan cacing nyale dibagi menjadi dua yakni dilihat dari bulan keluarnya nyale-nyale dari laut dan waktu penangkapannya. Dilihat dari waktu penangkapan juga masih dibagi lagi menjadi jelo pemboyak dan jelo tumpah. Bulan keluarnya nyale dikenal dengan nyale tunggak dan nyale poto. Nyale tunggak merupakan nyale-nyale yang keluarnya pada bulan kesepuluh sedangkan nyale poto keluarnya pada bulan kesebelas. Kebanyakan nyale-nyale keluar saat nyale tunggak. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang menangkap nyale saat bulan ke-10. Masyarakat menangkap nyale biasanya saat menjelang subuh. Pada saat tersebut, nyale berenang ke permukaan laut. Saat itulah masyarakat menangkap nyale-nyale tersebut.
Cacing laut yang disebut dengan Nyale ini termasuk dalam filum Annelida. Nyale hidup di dalam lubang-lubang batu karang yang ada dibawah permukaan laut. Uniknya, cacing-cacing nyale tersebut hanya muncul ke permukaan laut hanya dua kali setahun.

 Tradisi Bau Nyale merupakan sebuah kegiatan yang dihubung-hubungkan dengan kebudayaan setempat. Bau Nyale berawal dari legenda lokal yang melatarbelakangi yakni tentang kisah Putri Mandalika. Menurut kepercayaan masyarakat Lombok, nyale konon merupakan jelmaan Putri Mandalika. Putri Mandalika dikisahkan sebagai putri yang cantik dan baik budi pekerinya. Karena kecantikan dan kebaikannya, banyak raja dan pangeran yang jatuh cinta kepadanya dan ingin menjadikannya sebagai permaisuri. Putri tersebut bingung dan tidak bisa menentukan pilihannya. Ia sangat bingung. Jika ia memilih salah satu dari mereka, ia takut akan terjadi peperangan. Putri yang baik ini tidak menginginkan peperangan karena ia tidak mau rakyat menjadi korban.

 Oleh sebab itulah, putri pub lebih memilih mengorbankan dirinya dengan menceburkan dirinya ke laut dan berubah menjadi nyale yang berwarna-warni. Oleh sebab itu, masyarakat di sini percaya bahwa nyale tidak hanya sekedar cacing laut biasa tetapi merupakan makhluk yang dipercaya dapat membawa kesejahteraan bagi yang menangkapnya. Masyarakat di sini meghormati dan percaya bahwa orang yang mengabaikannya akan mendapat kemalangan. Mereka yakin nyale dapat membuat tanah pertanian mereka lebih subur dan mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Selain itu, nyale juga digunakan untuk lauk pauk, obat dan keperluan lain yang bersifat magis sesuai kepercayaan masing-masing.

Kuliner Lombok

 Ciri yang menonjol dalam menu-menu masakan Lombok adalah citarasanya yang pedas. Ini karena beberapa menu terkenal seperti Nasi Puyung, Pelecing Kangkung, Pelecing Manok juga Ayam Taliwang memang didominasi oleh rasa pedas.
Namun ada juga menu lain yang manis seperti jajanan Kelepon Kecerit. Jajanan yang terbuat dari tepung beras dan gula merah ini umumnya berwarna hijau dan berbentuk bola. Ada sensasi ledakan kecil yang membuat cairan gula merah di dalamnya muncrat (kecerit) ketika digigit. Menu khas lain adalah Ares yang sering ditemukan pada acara-acara begawe (pesta/upacara besar). Ares terbuat dari hati batang pisang yang paling muda, dipotong kecil kemudian diberi bumbu. Selain karena menggunakan ragi beleq, yakni istilah bumbu lengkap dalam ragian Sasak, Ares juga membutuhkan proses memasak yang cukup lama. Itulah sebabnya menu ini kadang hanya ditemui dalam acara-acara tertentu seperti pernikahan, kelahiran ataupun kematian.
Share:

8/05/2016

Mengenal Budaya dan Adat Bali

Bali merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Pulau bali berada diantara pulau lombok dan pulau jawa. Provinsi yang terkenal dengan tempat wisata berkelas internasional ini memiliki adat kebudayaan yang unik, baik dalam seni budaya bali, makanan khas bali, sampai dengan rumah adat suku bali. Kesemuanya memiliki ciri khas tersendiri yang menarik sehingga banyak orang tertarik untuk mengenalnya Pulau Bali lebih jauh.

mengenal budaya bali 2016,
Salah satu Kesenian Bali
Di Bali dikenal satu bait sastra yang intinya digunakan sebagai slogan lambang negara Indonesia, yaitu: Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Manggrua, yang bermakna 'Kendati berbeda namun tetap satu jua, tiada duanya (Tuhan - Kebenaran) itu'. Bisa dipahami jika masyarakat Bali dapat hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain seperti Islam, Kristen, Budha, dan lainnya. Pandangan ini merupakan bantahan terhadap penilaian sementara orang bahwa Agama Hindu memuja banyak Tuhan. Kendati masyarakat Hindu di Bali menyebut Tuhan dengan berbagai nama namun yang dituju tetaplah satu, Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Mayoritas di Bali menganut Agama Hindu dan sebagian kecilnya terbagi antara Islam, Kristen, Budha Dll. Namun demikian kerukunan antar agama terpelihara dan menciptakan suasana damai dalam bermasyarakat.

Didukung dengan berbagai filosofi agama sebagai titik tolak ajaran tentang ke-Mahakuasa-an Tuhan, ajaran Agama Hindu menggariskan pelaksanaan Yadnya dalam lima bagian yang disebut Panca Yadnya, yang diurai menjadi:

1. Dewa Yadnya
Persembahan dan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Upacara Dewa Yadnya ini umumnya dilaksanakan di berbagai Pura, Sanggah, dan Pamerajan (tempat suci keluarga) sesuai dengan tingkatannya. Upacara Dewa Yadnya ini lazim disebut sebagai piodalan, aci, atau pujawali.
2. Pitra Yadnya
Penghormatan kepada leluhur, orang tua dan keluarga yang telah meninggal, yang melahirkan, memelihara, dan memberi warna dalam satu lingkungan kehidupan berkeluarga. Masyarakat Hindu di Bali meyakini bahwa roh leluhur, orang tua dan keluarga yang telah meninggal, sesuai dengan karma yang dibangun semasa hidup, akan menuju penyatuan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Keluarga yang masih hiduplah sepatutnya melaksanakan berbagai upacara agar proses dan tahap penyatuan tersebut berlangsung dengan baik.
3. Rsi Yadnya
Persembahan dan penghormatan kepada para bijak, pendeta, dan cerdik pandai, yang telah menetapkan berbagai dasar ajaran Agama Hindu dan tatanan budi pekerti dalam bertingkah laku.
4. Manusia Yadnya
Suatu proses untuk memelihara, menghormati, dan menghargai diri sendiri beserta keluarga inti (suami, istri, anak). Dalam perjalanan seorang manusia Bali, terhadapnya dilakukan berbagai prosesi sejak berada dalam kandungan, lahir, tumbuh dewasa, menikah, beranak cucu, hingga kematian menjelang. Upacara magedong-gedongan, otonan, menek kelih, pawiwahan, hingga ngaben, adalah wujud upacara Hindu di Bali yang termasuk dalam tingkatan Manusa Yadnya.
5. Bhuta yadnya
Prosesi persembahan dan pemeliharaan spiritual terhadap kekuatan dan sumber daya alam semesta. Agama Hindu menggariskan bahwa manusia dan alam semesta dibentuk dari unsur-unsur yang sama, yaitu disebut Panca Maha Bhuta, terdiri dari Akasa (ruang hampa), Bayu (udara), Teja (panas), Apah (zat cair), dan Pertiwi (zat padat). Karena manusia memiliki kemampuan berpikir (idep) maka manusialah yang wajib memelihara alam semesta termasuk mahluk hidup lainnya (binatang dan tumbuhan).

Panca Maha Bhuta, yang memiliki kekuatan amat besar, jika tidak dikendalikan dan tidak dipelihara akan menimbulkan bencana terhadap kelangsungan hidup alam semesta. Perhatian terhadap kelestarian alam inilah yang membuat upacara Bhuta Yadnya sering dilakukan oleh umat Hindu baik secara insidentil maupun secara berkala. Bhuta Yadnya memiliki tingkatan mulai dari upacara masegeh berupa upacara kecil dilakukan setiap hari hingga upacara caru dan tawur agung yang dilakukan secara berkala pada hitungan wuku (satu minggu), sasih (satu bulan), sampai pada hitungan ratusan tahun

1. Rumah Adat Bali
Dalam membangun sebuah rumah, biasanya masyarakat bali berpedoman pada Asta Bhumi dan Asta Kosala Kosali atau bisa di artikan seperti fengshui bagi budaya chinese. Masyarakat bali memiliki kepercayaan bahwa sebuah kedinamisan dapat tercapai jika terwujudnya keharmonisan antara Tri Hita Karana (Pawongan, Pelemahan, dan Parahyangan)

mengenal budaya bali 2016,
 Rumah Adat Bali
Rumah adat suku bali harus memiliki susunan ruang seperti pekarangan rumah yang di bagi menjadi 3 bagian atau disebut dengan Tri Angga :

-Utama Mandala; Pekarangan bagian depan yang diperuntukkan untuk tempat suci atau parahyangan
-Madya Mandala; Bagian tengah diperuntukkan untuk penguni rumah atau pawongan
-Nista Mandala; Bagian belakang untuk palemahan

Untuk rumah di desa dataran terbagi menjadi sembilan bagian dengan mengikuti konsep Sanga Mandala sebagai dasar penataan ruangan, yaitu :
penataan ruangan, yaitu :

1.Kaja Kangin/ Utamaning Utama;
2.Kaja/ Utamaning Madya;
3.Kelod-Kauh/ Utamaning Nista;
4.Kangin/ Madyaning Utama;
5.Tengah/ Madyaning Madya;
6.Kauh/ Madyaning Nista;
7.Kelod-Kangin/ Nistaning Utama;
8.Kelod/ Nistaning Madya;
9.Kelod-Kauh/ Nistaning Nista;

Seperti yang dapat kita lihat bahwa arsitektur rumah suku bali dipenuhi dengan hiasan seperti ukiran dan pewarnaan yang cukup unik. Namun jangan kira ukiran atau hiasan tersebut tidak memiliki makna penting bagi masyarakat bali. Ukiran atau hiasan tersebut merupakan simbol ungkapan keindahan serta penyampaian komunikasi. Patung-patung yang ada disetiap rumah adat bali memiliki makna bagi keyakinan/ kepercayaan masyarakat bali dan sebagai simbol-simbol ritual.

-Panyengker karang/ tembok batas rumah;
-Pintu masuk;
-Tempat beribadah/ pamerajan, sanggah;
-Bale daja/ meten/ gedong di sebelah utara rumah;
-Bale dangin di sebelah timur rumah;
-Dapur berada di sebelah selatan;
-Bale dauh berada di sebelah barat;
-Tugu Pangijeng Karang;
-Sumur
-Lumbung tempat penyimpanan beras

Seperti yang sudah kita bahas di atas bahwa rumah adat suku bali di desa dataran memiliki 9 bagian pekarangan. Untuk masyarakat di pegunungan cukup sederhana hanya memiliki 3 bagian yaitu :

-Sanggah;
-Bale meten;
-Bale delod;

2. Pakaian Adat
Pakaian bali yang umum terbagi menjadi 3 fungsi, yaitu pakaian untuk acara keagamaan, pakaian acara pernikahan, dan pakaian adat yang digunakan untuk sehari-hari. Tentu kita pun tau bahwa pakaian adat bali pria dan wanita pasti memiliki perbedaan. Misalnya untuk mengetahui apakah seorang perempuan itu sudah menikah atau masih gadis, bisa kita bedakan dari jenis sanggul yang digunakannya saat ke pura. Perempuan yang masih gadis atau belum menikah menggunakan sanggul pusung gonjer, sedangkan yang sudah menikah menggunakan sanggul pusung tagel.

Ada juga pakaian bali paling mewah, yaitu busana agung yang dikenakan dalam acara tertentu saja seperti acara perkawinan atau acara potong gigi. Pakaian mewah ini ada beberapa variasi yang menyesuaikan dengan momen.

Wastra wali atau wastra putih merupakan kain yang digunakan khusus dalam suatu upacara Sebagai simbol kesucian. Selain menggunakan wastra wali, seorang pria bali juga menggunakan dodot atau kampuh kelagan yang dikenakan sampai menutupi dada. Sedangkan bagi wanita, sebelum menggunakan kain wastra terlebih dahulu menggunakan sinjang atau kain lapis yang berfungsi untuk mengatur langkahnya agar terlihat anggun saat berjalan.

3. Tarian Daerah
Kesenian pada masyarakat Bali merupakan satu kompleks unsur yang tampak digemari oleh warga masyarakatnya, sehingga terlihat seolah-olah mendominasi seluruh kehidupan masyarakat Bali. Atas dasar fungsinya yang demikian maka kesenian merupakan satu fokus kebudayaan Bali. Daerah Bali sangat kaya dalam bidang kesenian, seluruh cabang kesenian tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakatnya yang meliputi seni rupa, seni pertunjukan dan seni sastra.

Seni rupa mencakup satu cabang yang terdiri dari seni pahat, seni lukis dan seni hias. Seni pahat pada masyarakat Bali telah mengalami suatu perkembangan yang panjang yaitu patung-patung yang bercorak megalitik yang berasal dari jaman pra Hindu yang dipandang sebagai penghubung manusia dengan nenek moyang dan kekuatan alam, arca dewa-dewa yang dianggap sebagai media manusia dengan dewa-dewa dan jenis ini merupakan pengaruh Hindu-Budha, patung-patung yang bertemakan tokoh-tokoh dari cerita Mahabharata dan Ramayana, bentuk-bentuk relief yang dipahatkan pada tembok pintu dan tiang rumah, serta patung-patung yang berbentuk naturalis. Begitu pula dengan seni lukis di Bali yang telah mengalami perjalanan yang sangat panjang, dimulai dengan lukisan-lukisan yang bersifat simbolis magis seperti rerajahan, lukisan-lukisan religius seperti lukisan parba, langit-langit dan ider-ider, serta lukisan-lukisan yang bersifat naturalis.

Untuk seni tari tradisional di Bali berdasarkan fungsinya digolongkan dalam tiga jenis yaitu Tari Wali (Tari Sakral) yang merupakan tarian keagamaan yang dianggap keramat, Tari Bebali merupakan tarian yang berfungsi sebagai pengiring upacara, dan Tari Balih-Balihan merupakan tarian yang berfungsi sebagai hiburan. Jenis tarian sakral atau yang dianggap keramat antara lain : Tari Sanghyang Dedari, Tari Rejang Sutri, Tari Pendet, Tari Baris Gede, Tumbak, Baris Jangkang, Baris Palung, Pusi, Seraman, Tekok Jago, Topeng Pajangan, Wayang Lemah, Wayang Sudamala, Tari Abuang, Tari Bruntuk, Tari Dakamalon, Tari Ngayab, dan Tari Kincang-Kincung. Sedangkan tari yang termasuk kedalam tari balih-balihan diantaranya tari Legong, Barong, Kecak, dan tari Pendet. Alat pakaian atau gander yang digunakan oleh masyarakat akan disucikan atau disakralkan.

Dalam seni musik tradisionalnya, di Bali memiliki juga kesamaan dengan musik tradisional di beberapa daerah yang lain, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat tabuh lainnya. Namun terdapat perbedaan yang sangat signifikan yakni dalam teknik memainkannya dan gubahannya. Dalam budaya Bali, gamelan memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan budaya dan sosial keagamaan.

Kesenian sastra di Bali merupakan hasil warisan budaya yang luhur dan merupakan referensi serta sumber dari bentuk-bentuk lainnya. Sejak jaman dahulu masyarakat Bali telah mengenal tulisan atau aksara Bali. Secara keseluruhan seni sastra di Bali telah mengalami lima jaman yaitu kesusastraan Bali Purwa, kesusastraan Bali Hindu, kesusastraan Bali Jawa, kesusastraan Bali Baru, dan kesusastraan Bali Modern. Contoh dari kesenian sastra Bali adalah cerita Ramayana atau Mahabarata.

Fungsi dan kedudukan seni dalam kehidupan masyarakat Bali
Kehidupan masyarakat Bali dilandasi falsafah Tri Hita Karana artinya 3 penyebab kesejahteraan yang perlu diseimbangkan dan diharmoniskan, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan manusia dengan manusia (Pawongan), dan hubungan manusia dengan lingkungan (Palemahan). Dalam seni musik tradisional atau gamelan Bali, bila dikaitkan dalam konsep Tri Hita Karana gamelan Bali dapat dilihat dari sudut fungsi sebagai berikut :

-Gamelan dalam Konteks Upacara Ritual Keagamaan (Parahyangan)
Gamelan Bali dalam konteks Parahyangan berfungsi untuk mengiringi upacara ritual Hindu. Gamelan yang kini sangat popular pada kehidupan masyarakat Bali yakni gamelan Gong Kebyar, yang fungsinya selain sebagai sarana hiburan, gamelan yang tergolong baru ini juga bisa digunakan dalam mengiringi prosesi upacara Dewa Yadnya. Misalnya pada saat odalan di Pura, Gong Kebyar bisa digunakan untuk mengiringi tari-tari wali seperti tari Topeng, tari Baris Gede, tari Rejang Dewa dan lain sebagainya. Jika dikaitkan dengan konteks Parahyangan, gamelan Gong Kebyar memang banyak fungsinya.

-Gamelan dalam Konteks Sosial (Pawongan)
Hubungan pawongan, salah satunya yaitu penumbuh rasa kebersamaan. Contohnya dalam memainkan gamelan, seorang penabuh dituntut keterampilannya dan mampu mengadakan interaksi antar penabuh yang lainnya agar tercapainya penampilan yang sempurna. Dengan adanya rasa kebersamaan itulah maka rasa persatuan antar penabuh akan tumbuh. Selain itu, antar penabuh atau seniman pun bisa tukar pendapat, saling mengisi, menambah wawasan dan menambah teman baru pula.

-Gamelan dalam Konteks Lingkungan (Palemahan)
Kalau dilihat dari konteks palemahan, gamelan Bali dapat digunakan sebagai musik prosesi pada upacara yang ada hubungannya dalam alam semesta dan lingkungan sekitarnya. Misalnya gamelan Gong Kebyar dan Baleganjur digunakan pada saat upacara mecaru.

-Gamelan dalam Pariwisata dan Ekonomi
Gamelan Bali bisa digunakan untuk penyajian sebuah seni pertunjukkan yang akan dipentaskan kepada wisatawan-wisatawan asing atau domestik yang datang ke Bali. Ada pula wisatawan yang datang ke Bali sengaja untuk melihat pertunjukan pementasan gamelan Bali dan sengaja datang untuk belajar bermain gamelan Bali.

Hal itu membawa dampak yang luar biasa pada perekonomian negara khususnya bagi masyarakat Bali sendiri, yaitu pendapatan perkapita negara yang semula rendah menjadi tinggi akibat berkembangnya pariwisata.
Pada saat ini, gamelan telah menjadi lahan kerja bagi seniman-seniman Bali bila ada wisatawan asing atau domestik yang ingin belajar gamelan Bali, dan oleh hal tersebut menyebabkan banyak bermunculan seniman-seniman profesional yang menyediakan jasa pembuatan tabuh.

Tak heran bila sebagian besar kehidupan masyarakat Bali diwarnai dengan berbagai macam upacara keagamaan, dan di setiap upacara keagamaan tersebut pasti ada sajian-sajian upacara yang diiringi dengan gamelan dan kelompok penari untuk mengisi acara upacara keagamaan tersebut. Namun, dengan berjalannya waktu fungsi kesenian bali yang semula sarana sakral kini sebagian sudah menjadi seni sekuler yang mengarah pada hiburan dan persembahan karya dengan nilai seni yang tinggi. Bagi masyarakat Bali, seni dan kerajinan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Perkembangan Kesenian Bali

Sulit membedakan antara seni dan kehidupan sehari-hari di masyarakat Bali, karena kesenian dan agama sudah seperti dwitunggal, itulah yang membuat kesenian di Bali hingga saat ini masih dapat bertahan sampai sekarang dan terwarisi secara turun-temurun.
Perkembangan kesenian Bali dibagi menjadi fase-fase historis yang meliputi zaman pra-Hindu, zaman pemerintahan Raja-raja Bali, zaman kedatangan orang-orang Majapahit, zaman pemerintahan Belanda, dan zaman kemerdekaan sampai masa kini.

I.Zaman Pra-Hindu

Pada zaman ini seni tari yang dikenal adalah tari primitif yang ditemukan pada upacara-upacara animisme dan dinamisme yang fungsinya untuk menolak bala, menurunkan hujan atau untuk menyembuhkan penyakit. Pada masyarakat Bali sendiri, sisa-sisa kebudayaan seperti itu masih berkembang, contohnya pada tari Sang Hyang Dedari yang merupakan kesenian asli yang sangat tua umurnya, tari tersebut dipertunjukkan dalam upacar keagamaan dan merupakan media keagamaan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Bali.
Berkembangnya seni suara Bali purba terjadi sebelum abad ke 6, yang merupakan kesusastraan rakyat bercorak tradisi lisan dan dieplajari turun temurun. Terdapat banyak perubahan dalam perjalanannya, tetapi kesusastraan tersebut tetap berkembang pesat hingga muncul beberapa cerita rakyat. Pada zaman itulah diduga kuat sebagai awal cikal bakal berkembangnya lagu-lagu rakyat yang disebut gegendingan yang salah satu contohnya ialah Gending Sang Hyang yang merupakan nyanyian sakral berbahasa Bali.

II.Zaman Pemerintahan Raja-raja Bali

Kesenian Bali mendapat pengaruh kebudayaan Hindu Jawa sejak abad ke 8. Hal tersebut memang belum diketahui secara pasti, namun setelah ditemukannya prasasti Bebetin yang dibuat oleh pegawai Kerajaan Singhamandawa pada bulan ke 10 yang berangka tahun 896 Masehi menyebutkan beberapa jenis seni pertunjukan seperti pamukul, pagending, pabunjing, papadaha, pabangsi dan sebagainya.
Literatur-literatur Bali kebanyakan memberi tekanan pada pengaruh kebudayaan Hindu, dan sangat sedikit menaruh pengaruh pada unsur-unsur kebudayaan Cina dalam kesenian Bali. Hubungan tersebut terlihat dari Barong yang ada di Bali yang berasal dari singa barong Cina yang muncul pada Dinasti T’ang pada abad ke 7 sampai abad ke 10. Pengaruh Cina juga tampak pada peninggalan barang-barang porselin, patung-patung, dan bangunan suci berhiaskan porselin yang mulai muncul di Bali.

III.Zaman Kedatangan Orang-orang Majapahit

Pada abad ke 16 sampai ke 19, kesenian Bali mencapai puncak keemasannya, dan pada saat itulah muncul dan tercipta tari-tarian Gambuh, Topeng, Wayang Wong, Parwa, Arja, Legong, dan seni klasik lainnya. Pada zaman ini, berkembang pula seni sastra Itihasa yakni seni sastra yang terdiri atas bermacam-macam tembang. Contohnya sastra kakawin Mahabharata dan Ramayana, kidung Panji, peparikan Adiparwa, Bharatayuda, Narasoma, dan Bomantaka yang diciptakan berdasar wiracarita Mahabharata.
Seni rupa yang muncul pada saat itu merupakan seni keagamaan dan seni rupa untuk puri. Perkembangan seni lukis juga muncul gaya kamasan, karya lukis yang berbentuk ornamen wayang yang temanya diambil dari Mahabharata dan Ramayana. Lukisan wayang tersebut juga berperan dalam bangunan pura dan puri sebagai penghias langit-langit, sebagai gambar dinding, atau sebagai lukisan pada alat-alat ritual. Sedangkan dalam perkembangan seni kerajinan menumbuhkan bentuk kerajinan emas-perak yang terukir indah yang dibuat berupa alat-alat upacara, misalnya tempat sesajen seperti bokor, kendi, cawan, dan sangku. Kemudian seni kerajinan juga mendapatkan pengaruh dari luar yang semakin tajam dengan masuknya patra Cina, Mesir, dan Olanda yang dimasukkan dalam berbagai bangunan pura dan puri.
Kontak Bali dengan dunia Barat menyebabkan tumbuhnya kreasi-kreasi modern dalam kesenian Bali. Kreasi tersebut merupakan ekspresi masyarakat modern dan didalam seni tari ditandai dengan Kebyar di Singaraja pada tahun 1914 yang dibentuk dalam tari kemasan dimana tari yang asalnya klasik, komposisinya diperbaharui, waktunya diperpendek, dan lebih menggunakan improvisasi dan interpretasi dari penari sendiri. Dan pada abad ke 18, muncul grup-grup professional dalam kesenian Bali yang mempertunjukkan tari untuk hiburan dan pementasan untuk kepentingan pariwisata dalam menghibur turis yang berkunjung ke Bali.

IV.Zaman Pemerintahan Belanda

Sejalan dengan pertumbuhan Gong Kebyar dalam seni pertunjukan, pada tahun 1930-an seni rupa mengalami perubahan bentuk dan isi setelah kedatangan dua pelukis warga negara asing yakni Walter Spies dan Rudolf Bonnet yang menetap di Ubud, mereka mulai melukis dengan tema sabungan ayam, upacara piodalan di pura, ngaben, dan sebagainya. Sebelum kedatangan mereka berdua, para pelukis di Ubud melukis wayang gaya kamasan. Gerak seni lukis di Ubud membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan seni patung dengan munculnya para seniman yang menciptakan bentuk-bentuk seni patung orang menari, bermain suling, orang memanah, dan sebagainya.
Pada masa penjajahan Belanda, dunia arsitektur Bali sangat terpengaruh oleh arsitektur Belanda. Peninggalan arsitektru Belanda yang masih terpelihara bail sampai saat ini adalah Istana Karangasem.
Pada tahun 1930-an juga masyarakat Bali mulai membuat seni imitasi, yakni benda ritual seperti Barong, rangda, dan pratima yang dibuat secara masal dan dijual untuk turis.
Pada tahun 1940-an, Bali menerima sebuah bentuk kesenian barat yang dikenal dengan Stambul, yakni sebuah tiruan drama barat yang diduga berasal dari kota Istambul yang mausk ke Indonesia melalui orang-orang Melayu. Lalu stambul tersebut diadaptasikan kedalam kesenian Bali dan dipadukan menjadi tari Janger.

V.Zaman Kemerdekaan Sampai Masa Kini

Sejak 1966 sampai saat ini, perkembangan kesenian Bali mulai menonjol, dan masa kebangkitan kesenian Bali tidak dapat dipisahkan dari usaha pemerintah RI yang sedang membangun. Ada tiga konsep utama yang perlu diperhatikan dalam usaha melestarikan kesenian, yaitu pelestarian ide (gagasan vital), pelestarian materi (ciri-ciri), dan pelestarian keserasian antara keduanya.

4. Senjata Tradisional
Keris Bali, Tombak atau lembing, Wedhung adalah sebuah senjata genggam berbentuk pisau

5. Suku
Bali (bahasa Bali: Anak Bali, Wong Bali, atau Krama Bali)

6. Bahasa Daerah
Bali Aga, Bali Majapahit

7. Lagu Daerah
Majangeran, Ratu Anom

VI.Kesimpulan

Karena umumnya masyarakat Bali mayoritasnya beragama Hindu, maka fungsi kesenian pada masyarakat Bali yang utama tidak dapat dipisahkan dari upacara keagamaan, karena setiap mengadakan ritual upacara keagamaan diiringi dengan musik gamelan dan kelompok penari. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi kesenian tersebut melebar luas dari yang tadinya seni hanya sebagai ritual keagamaan, bisa menjadi hiburan atau tontonan untuk para turis atau wisatawan, bisa menjadi lahan pekerjaan, dan sebagainya.

Share: